STKIP PGRI JOMBANG ( PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA 2012 C )

Pages

Diberdayakan oleh Blogger.

Senin, 27 April 2015

JENIS JENIS WACANA

Ragam wacana dapat dilihat dari berbagai sudut pandang. Dapat berdasarkan media komunikasi, dan peserta komunikasi.
A.    Berdasarkan Media Komunikasi
Dilihat berdasarkan media komunikasi, wacana dapat dipilah menjadi dua, yaitu wacana tulis dan wacana lisan.
1.        Wacana tulis
Adalah jenis wacana yang disampaikan melalui tulisan. Sampai saat ini tulisan masih merupakan media yang sangat efektif dan efisien untuk menyampaikan berbagai gagasan, wawasan, ilmu pengetahuan, dll.
2.        Wacana Lisan
Adalah jenis wacana yang disampaikan secara lisan atau langsung dalam bahasa verbal. Jeis wacana ini sering disebut sebagai tuturan atau ujaran.
Kedua jenis wacana tersebut memiliki perbedaan yang signifikan. Perbedaan tersebut menjadi ciri bagi keduanya dan dapat dituliskan menjadi delapan poin sebagai berikut.
1.    kalimat dalam wacana lisan kurang terstruktur, dan tidak lengkap, bahkan hanya susunan frasa, sementara wacana tulis kalimatnya lebih terstruktur.
2.    penataan subordinatif bahasa dalam wacana lisan lebih sedikit dibanding penataan subordinatif bahasa dalam wacana tulis.
3.    wacana lisan jarang menggunakan kata hubung karena pendengar dan pembicara sudah sama-sama paham tanpa itu, sementara wacana tulis sering menggunakan kata hubung untuk memadukan ide satu dengan ide yang lainnya.
4.    dalam wacana lisan jarang digunakan frasa benda yang panjang, sementara wacana tulis justru menggunakannya untuk menggembungkan isi tulisan.
5.    kalimat dalam wacana lisan cenderung berstruktur topik-komen, begitu seorang pembicara menyampaikan sebuah topik, maka pendengar memberikan sebuah komentar. Berbeda dengan itu, wacana tulis menggunakan struktur subjek-predikat, sering mendahulukan subjek kemudian diikuti predikat agar disebut kalimat yang lengkap.
6.    ketika menyampaikan wacana lisan, penutur dapat memperhalus struktur kalimat yang kurang tepat saat itu juga, sementara dalam wacana tulis tidak dapat demikian, revisi kalimat perlu dilakukan secara berkala.
7.    wacana lisan, khususnya dalam percakapan sehari-hari, seseorang akan lebih sering menggunakan kosakata umum yang mudah dimengerti oleh lawan bicara dari berbagai kalangan. Sementara itu, wacana tulis lebih sering menggunakan istilah teknis yang bermakna khusus karena wacana tulis kebanyakan ditujukan kepada golongan akademisi.
8.    dalam wacana lisan sering diulang-ulang satu bentuk sintaksis yang sama dan digunakan pula sejumlah “filler” untuk memendekkan kalimat, sementara dalam wacana tulis hal tersebut justru dianggap pemborosan (tidak efisien).

B.     Berdasarkan Peserta Komunikasi
Berdasarkan peserta komunikasi, wacana dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu monolog, dialog, dan polilog.
1.      Monolog merupakan pembicaraan searah, pendengar tidak bisa langsung menanggapi apa yang disampaikan oleh pembicara.
2.      Dialog merupakan pembicaraan dua arah (timbal-balik) yang dilakukan oleh dua orang dan diantara keduanya terjadi pergantian peran, yang semula menjadi pembicara kemudian menjadi pendengar, dan sebaliknya.
3.      polilog menuntut adanya pergantian peran dan hubungan timbal balik, namun polilog tidak hanya dilakukan oleh dua orang melainkan lebih dari itu, mulai 3, 4, 5 orang dan seterusnya. Kemiripan yang dimiliki oleh dialog dan polilog menyebabkan keduanya memiliki prinsip yang serupa sebagai berikut. Tugas seorang pendengar, minimal: memperhatikan dan memahami ujaran pembicara, dan mengidentifikasi objek, individu, ide, peristiwa, serta hubungan semantik antara referensi dan topik. Tugas seorang pembicara, minimal: mgucapkan ujaran dengan jelas, dan menyediakan informasi yang memadai. Selain itu juga terdapat prinsip kerjasa, yaitu: kuantitas sesuai yang diperlukan, kualitas yang benar saja, relasi sesuai dengan yang dibicarakan, dan cara yang jelas, sederhana, ringkas, runtut, dan tak mendua arti. Fadillah (2012:8) membedakan jenis wacana bedasarkan jenis pemakaian menjadi dua, yaitu wacana monolog (bersifat satu arah) dan wacana dialog (bersifat dua arah).

Demikian ragam wacana dilihat dari sudut media komunikasi, dan peserta komunikasi.



SEMOGA BERMANFAAT

Analisis Praanggapan, Implikatur, Inferensi, Referensi Dan Deiksis Pada Koran Jawa Pos (Mr. Pecut ) Edisi 13-19 April 2015


v  Mr. Pecut 13 april 2015
Ø  Untuk cegah bisnis narkoba, Nusakambangan perlu pendeteksi sinyal
Mending pendeteksi sipir nakal...
Situasi dalam wacana di atas menyatakan bahwa  di Nusakambangan telah terjadi bisnis narkoba dan akan diadakan pendeteksi sinyal
·         Praanggapan
Pihak Nusakambangan memerlukan alat pendeteksi untuk pencegahan bisnis narkoba.
·         Implikatur
Sebaiknya dari dulu pihak Nusakambangan sudah memiliki alat pendeteksi sinyal agar bisa mengurangi aktifitas bisnis narkoba.
·         Inferensi
Untuk mencegah bisnis narkoba yang terjadi di Nusakambangan pihak Nusakambangan perlu mengadakan pendeteksi sinyal terutama pada sipir yang nakal.
Dalam wacana tersebut tidak terdapat Referensi dan Deiksis

Ø  Pemerintah siapkan cadangan pangan.
Rakyat silahkan siapkan cadangan kesabaran…
Situasi dalam wacana di atas menyatakan bahwa Pemerintah akan menyiapkan cadangan bahan pangan untuk rakyat.
·         Praanggapan
Rakyat mulai kehabisan pangan
·         Implikatur
1.      Rakyat harus bersabar menghadapi situasi itu
2.      Pemerintah sesegera mungkin menyiapkan cadangan pangan agar rakyat tidak terus-terusan menderita.
·         Inferensi
Rakyat perlu bersabar selagi pemerintah menyiapkan cadangan pangan.
·         Referensi
Pada kalimat kedua mengacu pada kalimat pertama, memiliki referensi yang bersifat endofora yang anafora (merujuk silang pada unsur yang disebut terdahulu). Kalimat Rakyat silahkan siapkan cadangan kesabaran… sebagai unsur anafora dapat merujuk silang pada kalimat sebelumnya yaitu “pemerintah siapkan cadangan pangan”.
Dalam wacana tersebut tidak terdapat Deiksis

v  Mr. Pecut 14 april 2015
Ø  Pedagang keluhkan kualitas beras Bulog jelek.
Emangnya pernah bagus ya?
Situasi dalam wacana di atas menyatakan bahwa pedagang mengeluhkan tentang kualitas beras Bulog yang jelek.
·         Praanggapan
Sebelumnya pedagang tidak pernah mengeluhkan tentang kualitas beras Bulog
·         Implikatur
Pemerintah sebaiknya memperbaiki kualitas beras Bulog
·         Inferensi
Pedagang mengeluhkan kualitas beras Bulog yang selalu jelek
·         Referensi
Pada kalimat (2), unsur ‘nya’ mengacu pada ‘kualitas beras Bulog’, memiliki referensi yang bersifat endofora yang anafora (merujuk silang pada unsur yang disebut terdahulu). Unsur ‘nya’ sebagai unsur anafora dapat merujuk silang pada ‘Pedagang (yang mengeluhkan kualitas beras Bulog).
·         Deiksis
Deiksis wacana penunjuk anafora yaitu kata “nya” pada kalimat kedua yang merujuk pada kualitas beras Bulog.
  
Ø  DPR minta tambahan pengamanan hampir dua kali lipat.
Biar saat sidang bisa tidur lebih tenang…
Situasi dalam wacana di atas menyatakan bahwa DPR meminta penambahan pengamanan dua kali lipat.
·         Praanggapan
Pengamanan DPR kurang maksimal
·         Implikatur
Seharunya Pengamanan DPR tak perlu ditambah dua kali lipat kalau cuma untuk menjaga saat tidur di saat sidang.
·         Inferensi
DPR meminta penambahan keamanan sampai dua kali lipat.
·         Referensi
Pada kalimat (2), kata ‘saat sidang’ mengacu pada ‘tambahan pengamanan, memiliki referensi yang bersifat endofora yang anafora (merujuk silang pada unsur yang disebut terdahulu).
·         Deiksis
Deiksis penunjuk waktu pada kata “biar saat sidang bisa tidur lebih tenang” yang merujuk pada permintaan pengamanan untuk DPR.

v  Mr. Pecut 15 april 2015
Ø  Sejumlah daerah tak siap dana, pilkada terancam tidak serentak.
Yang serentak paling gugat-menggugatnya…
Situasi dalam wacana di atas menyatakan bahwa sejumlah daerah tak punya dana untuk pilkada, akibatnya pilkada terancam tidak diselenggarakan serentak.
·         Praanggapan
Pilkada terancam tidak serentak dikarenakan sejumlah daerah tidak punya dana.
·         Implikatur
Sejumlah daerah dalam menyelenggarakan pilkada diharapkan serentak, bukan hanya kalau dalam menggugat saja.
·         Inferensi
Penyelenggaraan pilkada terancam tidak serentak karena sejumlah daerah tidak mempunyai dana.
·         Referensi
Pada kalimat (2), unsur ‘nya’ mengacu pada ‘pilkada’, memiliki referensi yang bersifat endofora yang anafora (merujuk silang pada unsur yang disebut terdahulu). Unsur ‘nya’ sebagai unsur anafora dapat merujuk silang pada ‘sejumlah daerah (yang tak siap dana).
·         Deiksis
Deiksis wacana penunjuk anafora yaitu kata “nya” pada kalimat kedua yang merujuk pada sejumlah daerah.

Ø  Target pertumbuhan ekonomi masih dibawah janji kampanye.
Soal janji kampanye, langit saja kalah tinggi kok…
Situasi dalam wacana di atas menyatakan bahwa Target pertumbuhan ekonomi masih dibawah janji kampanye.
·         Praanggapan
Pertumbuhan ekonomi belum sesuai target yang diinginkan
·         Implikatur
Sebaiknya para anggota kampanye dalam target pertumbuhan ekonomi Indonesia tidak cuma mengumbar janji-janji saja.
·         Inferensi
Sampai saat ini para anggota kampanye hanya masih menjanjikan pertumbuhan ekonomi sesuai target
Dalam wacana tersebut tidak terdapat Referensi dan Deiksis

v  Mr. Pecut 16 april 2015
Ø  Unas bocor di Perum Percetakan Negara.
Inilah bocor yang paling resmi…
Situasi dalam wacana di atas menyatakan bahwa terjadi kebocoran unas di Perum Percetakan Negara.
·         Praanggapan
Unas bocor secara resmi di Perum Percetakan Negara
·         Implikatur
Tidak seharusnya unas bisa bocor, apalagi bocornya malah di Perum Percetakan Negara.
·         Inferensi
Telah terjadi kebocoran unas di Perum Percetakan Negara.
·         Deiksis
Deiksis penunjuk tempat kata “inilah” yang mengacu pada kalimat pertama yaitu “di Perum Percetakan Negara”
Dalam wacana tersebut tidak terdapat Referensi

Ø  Pertamina akan mengeluarkan bensin jenis baru.
Terserah, asal nggak bikin masalah baru…
Situasi dalam wacana di atas menyatakan bahwa Pertamina akan mengeluarkan bensin jenis baru.
·         Praanggapan
Pertamina belum bertindak apa-apa.
·         Implikatur
Pertamina seharusnya menindak lanjuti tentang pengeluaran bensin jenis baru bukan mengeluarkan masalah baru
·         Inferensi
Rakyat tidak mau ada masalah lagi tentang pertamina dan tidak perduli dengan pernyataan pihak pertamina yang akan mengeluarkan bensin jenis baru.
Dalam wacana tersebut tidak terdapat Referensi dan Deiksis

v  Mr. Pecut 17 april 2015
Ø  Mendikbud: pembocor soal unas adalah pengkhianat.
Layak diikutkan eksekusi tahap dua…
Situasi dalam wacana di atas menyatakan bahwa Mendikbud mengatakan kalau pembocor soal unas merupakan  pengkhianat.
·         Praanggapan
Mendikbud mengatakan bahwa pengkhianat adalah pembocor soal unas
·         Implikatur
Pembocor soal unas merupakan kejahatan, jadi Mendikbud layak mengeksekusi sampai tahap kedua.
·         Inferensi
Mendikbud layak mengeksekusi sampai tahap kedua kepada pembocor soal unas.
Dalam wacana tersebut tidak terdapat Referensi dan Deiksis

Ø  TNI janji setia ke Jokowi sampai selesai.
Bukan janji kampanye, jadi layak dipercaya…
Situasi dalam wacana di atas menyatakan bahwa TNI berjanji akan setia ke Jokowi sampai selesai.
·         Praanggapan
TNI setia kepada pemerintah
·         Implikatur
Seorang TNI harus setia dan membela negara sampai akhir jabatannya.
·         Inferensi
Janji TNI untuk mengabdi kepada pemerintahan hingga akhir jabatannya.
Dalam wacana tersebut tidak terdapat Referensi dan Deiksis
  
v  Mr. Pecut 18 april 2015
Ø  KPK ingin rujuk dengan Kapolri baru.
Jangan ada lagi cicak buaya diantara mereka…
Situasi dalam wacana di atas menyatakan bahwa KPK berencana ingin rujuk dengan Kapolri baru
·         Praanggapan
KPK dan Kapolri masih berseteru
·         Implikatur
KPK dan Kapolri sebaiknya segera mungkin berdamai, jangan saling mencari kesalahan diantara keduanya.
·         Inferensi
KPK ingin berdamai dan mengakhiri semua masalah dengan pihak Kapolri
·         Referensi
Pada kalimat (2), kata ‘mereka’ mengacu pada ‘KPK dan Kapolri’, memiliki referensi yang bersifat endofora yang anafora (merujuk silang pada unsur yang disebut terdahulu). Kata ‘mereka’ sebagai unsur anafora dapat merujuk silang pada KPK dan Kapolri (yang ingin rujuk atau berdamai).
·         Deiksis
Deiksis penunjuk orang pada kata “mereka” yang mengacu pada kalimat pertama yaitu KPK dan Kapolri.

Ø  Pesawat F-16 hibah dari AS terbakar.
Maklum, barang bekas dan sudah tua, rawan celaka…
Situasi dalam wacana di atas menyatakan bahwa Pesawat F-16 pemberian AS terbakar
·         Praanggapan
Pesawat F-16 pemberian AS terbakar karena kondisinya yang sudah tua
·         Implikatur
AS sebaiknya melihat kondisi pesawat F-16 terlebih dahulu sebelum menghibahkannya.
·         Inferensi
Terjadi kebakaran pada Pesawat F-16 pemberian AS diakibatkan kondisi fisik pesawat yang sudah tua.
Dalam wacana tersebut tidak terdapat Referensi dan Deiksis

v  Mr. Pecut 19 april 2015
Ø  Golkar kubu Agung klaim sah ikut pilkada
Pemilihan kepala dagelan…
Situasi dalam wacana di atas menyatakan bahwa Golkar kubu Agung mengklaim dirinya sah ikut pilkada.
·         Praanggapan
Golkar kubu Agung ikut pilkada
·         Implikatur
Sebaiknya Golkar kubu Agung tidak semena-mena mengklaim dirinya sah ikut pilkada tanpa ada persetujuan dari pihak lain
·         Inferensi
Golkar kubu Agung seenaknya sendiri mengklaim dirinya berhak mengikuti pilkada
Dalam wacana tersebut tidak terdapat Referensi dan Deiksis

Ø  Dibekukan, seluruh kegiatan PSSI tak diakui pemerintah.
Silahkan kalau pengurusnya mau bikin pemerintah tandingan…
Situasi dalam wacana di atas menyatakan bahwa seluruh kegiatan PSSI tak diakui oleh pemerintah
·         Praanggapan
PSSI tidak bisa melakukan kegiatan apa-apa atas izin pemerintah.
·         Implikatur
Seharusnya pemerintah tidak boleh bertindak semena-mena terhadap PSSI
·         Inferensi
Pemerintah tidak memberi izin semua kegiatan yang diadakan oleh PSSI
·         Referensi
Pada kalimat (2), unsur ‘nya’ mengacu pada ‘Anggota PSSI, memiliki referensi yang bersifat endofora yang anafora (merujuk silang pada unsur yang disebut terdahulu). Unsur ‘nya’ sebagai unsur anafora dapat merujuk silang pada kegiatan PSSI (yang dibekukan pemerintah).
·         Deiksis
Deiksis wacana penunjuk anafora yaitu kata “nya” pada kalimat kedua yang merujuk pada anggota PSSI.



SEMOGA BERMANFAAT

JAM ANALOG

 

Blogger news

Blogroll

About